Terlepasdari keseruan semua permainan itu, bagaimana Islam memandang bermain game? Islam tentunya bukanlah agama yang tidak mengerti tentang manusia. Islam memperlakukan manusia sesuai naluri dan kemanusiaannya. Islam sangat memberikan keluasan dan kelapangan bagi manusia untuk merasakan kenikmatan hidup. Secaralengkap berikut inilah kriteria game dan game online yang dilarang dalam Islam: 1. Menyesatkan Manusia. Sebuah game yang menyebabkan kerusakan iman (menjadi syirik, ateis, dan kafir), menimbulkan perbuatan tercela atau maksiat, mengumbar aurot, serta hal-hal haram lainnya sudah jelas dilarang Islam. Dengandemikian terjalin keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang antara suami istri. Namun demikian, berbohong yang diperbolehkan dalam Islam adalah berbohong dalam arti permainan kata ( tauriyah ), yaitu menampakkan kepada yang diajak bicara tidak sesuai dengan kenyataan, namun sesungguhnya pernyataan yang diungkap adalah benar. Fast Money. BEROLAHRAGA memang sangat penting untuk menunjang kesehatan kita, di samping menyehatkan dapat membuat badan segar dan pikiran pun tenang, namun bagaimana pandangan islam mengenai olahraga? Nabi ﷺ menganjurkan untuk banyak melakukan kegiatan pekerjaan dan gerak badan pad pagi hari. Mengenai hal ini beliau bersabda, “Ya Allah, berkatilah umatku pada pagi hari mereka”. Beliau juga memperingatkan agar tidak lamban, malas atau tidak bersemangat dalam melakukan sesuatu. Rasulullah ﷺ sendiri meminta perlindungan kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala dari sifat malas dan lemah. Sifat seorang mukmin yang komit menurut beliau adalah apabila bangun pagi jiwanya tentram dan bersemangat, dan sifat orang yang bukan mukmin itu ialah apabila bangun pagi jiwannya buruk dan malas. Disamping itu Rasulullah ﷺ menyuruh kita berolahraga seperti renang, memanah, berkuda, dan berbagai jenis olah raga lainnya. Seperti disebutkan dalam pembahasan seorang ulama besar Ibnu Taimiyah dalam kitabnya yang terkenal Muntaqa Al-Akhbar min Al-hadits Sayyid Al-Akhyar juga dalam karya Abu Al-Syaikh dalam masalah jihad bab hadits Nabi tentang lomba jalan kaki, lari, gulat, permainan menggunakan tombak dan sebagainya. BACA JUGA Jangan Abaikan Olahraga, Ini Manfaatnya untuk Tubuh! 1 Lomba Lari Cepat Para sahabat terbiasa melakukan perlombaan lari cepat, dan Nabi ﷺ mengizinkannya sunnah taqririyah. Rasulullah sendiri mengadakan pertandingan dengan istrinya guna memberikan kesegaran, dan beliau juga mengajarkan kepada sahabat-sahabatnya sebagaimana diceritakan oleh Siti Aisyah ra “Rasulullah ﷺ bertanding dengan saya dan saya menang. Ketika saya berhenti sehingga badan saya menjadi gemuk, Rasulullah ﷺ bertanding lagi dengan saya dan beliau menang. Lalu beliau bersabda Kemenangan ini untuk kemenangan itu,” HR. Ahmad dan Abu Daud. 2 Gulat Rasulullah ﷺ pernah bergulat dengan seorang laki-laki bernama Rukanah yang terkenal kekuatannya, dan permainan ini dilakukannya selama beberapa kali. Dalam satu hadits riwayat Abu Daud dijelaskan, “Sesungguhnya Rasulullah ﷺ gulat dengan Rukanah yang terkenal kekuatannya itu, kemudian ia berkata; Domba lawan domba. Kemudian Rasulullah ﷺ bergulat dan beliau bersabda Berjanjilah denganku untuk melakukan gulat lagi di lain waktu. Kemudian Rasulullah ﷺ bergulat seraya bersabda Berjanjilah denganku, lalu Rasulullah ﷺ bergulat untuk ketiga kalinya. Kemudian orang itu bertanya; apa yang harus saya katakan kepada keluargaku? Rasulullah ﷺ menjawab Katakan “domba telah dimakan oleh serigala, dan seekor dombapun lari.” Kemudian apa pula yang saya katakan untuk yang ketiga? Rasulullah ﷺ menjawab Kami tidak dapat mengalahkan kamu untuk bergulat karena itu ambillah hadiahmu,” HR. Abu Daud. Hadist rukanah di atas juga menunjukkan diperbolehkannya pertandingan gulat antara orang islam melawan orang kafir. Begitu juga antara sesama Muslim, apalagi jika dalam pertandingan tersebut orang islam menjadi yang ditantang, bukan yang menantang. Lebih baik lagi apabila dari pertandingan tersebut dapat diperoleh suatu kebaikan tertentu atau dapat menghilangkan rasa gengsi seorang yang angkuh dan sombong atapun menyadarkan orang yang sombong akan kelemahan dirinnya. 3 Memanah Di antara hiburan yang dibenarkan oleh syara’ adalah memanah. Pada suatu saat Rasulullah ﷺ berjalan-jalan menjumpai sekelompok sahabat yang sedang mengadakan pertandingan memanah, lalu Rasulullah ﷺ bersabda “Lemparlah panahmu itu, dan saya bersama kamu sekalian.” HR. Bukhari. Pertandingan memanah itu bukan sekadar hobi atau permainan semata, tetapi salah satu cara untuk mempersiapkan kekuatan sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Subhanallahu wa Ta’ala “Dan bersiap-siaplah kamu sekalian untuk menghadapi mereka musuh dengan kekuatan yang kamu miliki.” QS. Al Anfal 61. Ketika menjelaskan ayat ini, Rasulullah ﷺ bersabda “Ketahuilah bahwa yang dimaksud kekuatan itu adalah memanah, beliau mengucapkannya tiga kali.” HR. Muslim. Di dalam hadits lain juga dijelaskan “Kamu harus belajar memanah, karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” HR. Bazzar dan Thabrani. BACA JUGA Ini Bahaya Minum Air Dingin Usai Olahraga Namun demikian, Rasulullah ﷺ. mengingatkan para sahabat agar tidak menjadikan binatang-binatang jinak dan sebagainya sebagai sasaran latihan, sebagaimana yang biasa dilakukan oleh orang Arab Jahiliyah. Ibnu Umar mengatakan “Sesungguhnya Rasulullah ﷺ melaknat orang yang menjadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran memanah.” HR. Bukhari dan Muslim. Larangan menjadikan hewan jinak selain berburu sebagai sasaran memanah karena terdapat unsur penyiksaan terhadap binatang. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ juga melarang mengadu binatang sebagaimana yang dilakukan oleh orang Arab Jahiliyah, yaitu mereka membawa dua ekor domba dan sapi untuk diadu sampai mati. 4 Bermain Anggar Dalam hal ini Rasulullah ﷺ memperkenankan orang-orang Habasyah Ethiopia bermain anggar di dalam masjid Nabawi dan beliau pun membolehkan pula kepada Aisyah untuk menyaksikan permainan itu. Ketika Umar bin Khattab bermaksud melarang orang-orang Habasyah yang sedang bermain anggar, lalu Nabi ﷺ mencegah sikap Umar itu. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, ia berkata “Ketika orang-orang Habasyah sedang bermain anggar di hadapan Nabi ﷺ, tiba-tiba Umar masuk kemudian mengambil kerikil dan melemparkannya kepada mereka. kemudian Rasulullah ﷺ berkata kepada Umar Biarkanlah mereka itu, wahai Umar.” HR. Bukhari dan Muslim. Ini merupakan suatu kelapangan dari Rasulullah ﷺ dengan mengizinkan permainan seperti ini dilakukan di masjidnya yang mulia, karena permainan semacam ini dimaksudkan sebagai permainan yang bermotif latihan dan bukan sekadar permainan dan hiburan belaka. 5 Pacuan Kuda Hadits-hadits Nabi ﷺ yang memberikan motivasi terhadap permainan pacuan kuda cukup banyak. Salah satunya adalah hadits riwayat Muslim yang berbunyi “Sesungguhnya Rasulullah ﷺ pernah mengadakan pacuan kuda dan memberi hadiah kepada pemenangnya.” HR. Muslim. BACA JUGA 5 Jenis Olahraga untuk penderita Asam Lambung 6 Berburu Hiburan atau permainan yang bermanfaat yang juga dibenarkan oleh Islam adalah berburu. Berburu itu hakikatnya adalah hiburan, olah raga sekaligus bekerja, baik dengan menggunakan alat seperti tombak, panah maupun menggunakan anjing buruan. Aktivitas semacam ini diperbolehkan baik dalam al-Qur’an maupun hadits Nabi ﷺ. diintisarikan dari buku Halal dan Haram dalam Islam oleh Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi/majalah-hidayah. Kegemaran berolahraga sangatlah bermanfaat ditambah jikalau kita memakan makanan yang sehat dan bergizi, tentu akan menambah kesehatan kita tetap terjaga. Bukan tidak mungkin dengan berolahraga, kita akan terjauh dari masalah penyakit, sehingga ibadah pun tetap terjaga. [] Sumber As-Sunnah sebagai Sumber IPTEK dan PERADABAN/karya Yusuf Al-Qardhawy/penerbit Pustaka Al-kautsar GAME, siapa yang tak suka bermain game? Beberapa waktu ke belakang game Pokemon GO menggegerkan dunia dengan permainan yang satu ini. Melalui game ini, pemain dituntut untuk terus bepergian, gunanya, untuk menambah koleksi monster pokemon yang dimilikinya. Permainan ini cukup memikat perhatian para gamers, bahkan disebut-sebut akan mengalahkan permainan yang sempat booming sebelumnya, Clash Of Clans atau COC. Terlepas dari keseruan semua permainan itu, bagaimana Islam memandang bermain game? Islam tentunya bukanlah agama yang tidak mengerti tentang manusia. Islam memperlakukan manusia sesuai naluri dan kemanusiaannya. Islam sangat memberikan keluasan dan kelapangan bagi manusia untuk merasakan kenikmatan hidup. Mengenai hal ini, ada suatu kisah mengenai seorang sahabat Rasulullah ﷺ yang bernama Hanzhalah. Ia merasa bahwa hidupnya telah diselubingi kemunafikan. Terlintas dalam benaknya bahwa hidupnya hanyalah kepura-puraan. Ketika berhadapan dengan Rasulullah ﷺ, ia menjadi seorang muslim yang benar-benar taat. Ia berperilaku serius, tidak bercanda, mata selalu sembab, hati selalu berdzikir dan senantiasa dalam kondisi ketakwaan pad Allah SWT. Namun, apabila Hanzhalah berlalu dari Rasulullah ﷺ, lalu bertemu keluarganya, seketika perangainya berubah. Ia mencandai anak dan istrinya. Ia tertawa, merasa senang, seolah-olah lupa bahwa sebelumnya ia menangis. Ternyata, apa yang dialami oleh Hanzalah juga dialami oleh Abu Bakar. Maka, untuk mencari jawaban dari kegundahan hati dua sahabat tersebut, keduanya kemudian mendatangi Rasulullah ﷺ. Bagaimana Rasulullah menjawabnya? Rasulullah ﷺ bersabda, “Demi Dzat yang aku berada di tangan-Nya, jika kalian tetap seperti dalam kondisi ketika kalian bersamaku, atau seperti ketika kalian berdzikir, maka malaikat akan menyalami kamu sekalian di tempat-tempat tidurmu dan di jalan-jalanmu. Akan tetapi, wahai Hanzhalah, semuanya ada waktunya’. Itu beliau ucapkan sebanyak tiga kali,” HR. Muslim. Hadis ini menunjukkan bahwa kesenangan psikologis dan hiburan merupakan dua hal yang natural dalam diri manusia. Rasulullah ﷺ bahkan menyebutkan bahwa orang yang di dalam dirinya tidak ada hal tersebut, ia akan disalami malaikat. Disalami malaikat merupakan simbol yang menunjukkan hal yang mustahil terjadi. Maknanya adalah Islam tidak mengajarkan seseorang menjauhi kesenangan dan hiburan. Sebaliknya, Islam justru mengajarkan mencari ketenangan, beristirahat, mencari hiburan bisa dilakukan, namun harus sesuai dengan porsinya. Islam tidak mengharamkan hiburan sama sekali. Jadi, sah-sah saja jika kita ingin bermain game. Selagi, permainan tersebut tidak membuat kita lupa waktu. Maksudnya? Kita tidak melalaikan tugas pokok kita. Terutama dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. []  Blog Lainnya Selasa, 28 Desember 2021 - 0841 WIB VIVA – Agama Islam tidak mengharamkan kegiatan hiburan bagi para pemeluknya. Baik itu berupa game, permainan digital, atau bentuk yang lainnya. Terlebih lagi tatkala hiburan tersebut bisa bikin sehat seperti olah terkadang membuat badan menjadi perkasa dan kuat. Sebab, Rasulullah sendiri juga memiliki badan ideal dan kekar. Permainan yang melibatkan aktifnya gerakan fisik seluruh tubuh lebih diutamakan ketimbang permainan digital yang cuma menggerakan jari jemari. Ditengarai lemahnya akal dan tubuh manusia di zaman sekarang disebabkan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk game online. Kegiatan menjadi tidak produktif lantaran waktu luang dialihkan pada game. Ketimbang membaca, menonton video bermanfaat, mencari pengalaman, belajar, berlatih, dan bentuk pengembangan diri lain para pemuda lebih banyak memutuskan menghabiskan uang demi permainan mending ketika game online itu mampu mengasah otak dan terus berganti-ganti tema. Nahasnya, yang terjadi gamenya itu-itu saja. Ilustrasi game online bertema "survival" sumber gambar Kembali ke topik judul hukum asal hiburan dan game adalah boleh. Terkecuali ada hal-hal lain yang diharamkan lantaran tidak masuk kriteria dalam ajaran yang diperbolehkan Islam. Secara lengkap berikut inilah kriteria game dan game online yang dilarang dalam Islam Anak Perusahaan Tencent Luncurkan Game Baru, Dragon Nest 2 Dragon Nest 2 Evolution adalah game MMORPG terbaru, yang dikembangkan oleh Shengqu Game dan dipublikasikan oleh Level Infinite, studio milik Tencent dan resmi dibuka pro 15 Juni 2023

permainan yang diperbolehkan dalam islam